Seni, Bukanlah Sebuah Furnitur


thumb Penjelasan
Judul Kedua Senia Adalah Suatu Keindahan dalam Fotograpi
Tipe Fotograpi
Penjelasan Singkat jasa fotografi, jasa foto, karya fotografi, jasa fotografer, hasil karya fotografi
Kode Barang -
Ini dimaksudkan mengubah agan, untuk menghasilkan sebuah respone emosional. Ini mengenai bagaimana membuat sebuah foto menjadi bernyawa, tidak hanya terlihats sebagai sebuah foto saja. Apapun dai sebuah warna tunggal hingga pola dendritik yang sangat kompleks akan memiliki efek "sesuatu". Sebagai fotograper pendapat kita terkadang begitu suram/tidak jelas kemana dikarenakan oleh kesetiaan terhadap parameter-parameter sempurna kami seperti komposisi yang baik (good composition) yang kenyataanya kita lupa terhadap objek yang kita foto tersebut dan hanya berpikir bagaimana sih caranya untuk shoot objek tersebut. nah sekarang pasti mulai paham mengenai shoot foto yang bagaimana harus di buat, nah ini dibawah saya ambil beberapa foto dari sebuah web, ada watermarknya kalo mau berkunjung


1 Union Jack Umbrellas
E-M5 @ 45mm, ISO 5000, 1/400, f/1.8
Saya sering print dan membuat buku foto sebagai hadiah untuk teman-teman dan keluarga, dan terkadang ketika seseorang meminta print ke saya pilihan gambarnya terkadang mengagetkan. Details akan menjadi sebuah fokus sempurna pada 100% dan memiliki highlights terang dan background buruk. saya tanya, kamu yakin ingin yang satu ini? ini tidak terlalu tajam dan background sedikit berantakan. Mungkin tidak dapat di print dengan baik. "Ya", mereka bilang. Mereka ngga peduli mengenai detailnya. Mereka cuma liat gambarnya sebagai sebuah keseluruhan dan Mereka menyukainya. Bagi mereka, itu adalah sebuah maha karya, bukan sebuah bagian dari furnitur.


2 Bubbles
E-M5 @ 45mm, ISO 200, 1/800, f/1.8
Banyak foto saya yang telah ada atau sudah diedit untuk menyempurnakan komposisi yang ada. Bahkan jika komposisi foto opportunis atau impulsive, ane coba untuk mengkombinasikan komposisi yang lain hingga mencapai apa yang ane inginkan. Ane pikir foto tersebut indah atau bagus, tetapi setelah diteliti ko malah menjadi tidak menarik, dan menghasilkan sudut pandang baru menjadi ketidak sempurnaan.

3 Busker Jogger
NIKON D40 @ 50mm, ISO 200, 10/13, f/6.3
Ane sara kalau banyak fotoraper yang udah ane liat di perlombaan dan galeri-galeri, baik itu fotograper baru atau sudah lama, keluar dari fokus sempurna dengan horizon yang salah, pencahayaan jelek dan meng-krop detail. Tetapi mereka tetap nempelin karyanya di galery / papan lomba, alasanya karena mereka membuat seseorang mereasakan "sesuatu" saat melihat foto nya. Hari ini orang menjual foto selfi di instagramnya dan mendapatkan foto untuk perikalanan perusahaan karena mereka menyampaikan sebuat perasaan dibandingkan dengan perbandingan sains. Tidak ada seorang pun yang menganalisis exposure, noise atau fokus.

4 Galleria Ghost
NIKON D90 @ 16mm, ISO 800, 1/4, f/2.8
Foto ini di artikel ini dapat saja di tolak dengan mudah pada sis teknis, karena soft focus, exposure buruk, banyak noise, backgrounds kacau, framing kacau; dan banyak lagi. tetapi ada satu kesempurnaan yaitu fokus sempurna, framing dan komposisi mungkin ideal, kegagalan untuk mencapainya tidak dapat menghalangi kedalaman karya seseorang

5 Turtle, New York
NIKON D90 @ 50mm, ISO 640, 1/160, f/2.2
Agan tidak harus menjadi seorang kritikus seni dan menjelaskan mengenai brush strokes atau pilihan minyak yg tepat. Agan tinggal liat saja bagaimana cahaya telah diteliti dan dituangkan kedalam kanvas penggabungan dimana elemen-elemen bersatu di gambar dan bagaimana fotograper tersebut menuntun mata agan untuk melihat ke semua foto nya; hubungan antara cahaya dan area bayangan.

6 On The Job In London
E-M5 @ 20mm, ISO 200, 1/1600, f/4.0
Tapi kita tidak perlu menjadi budak ide-ide komposisi. Sama seperti otak kita menikmati keteraturan dan compartmentalisation, hati kita sering menemukan keindahan yang luar biasa dan kebebasan dalam ketidaksempurnaan gambar fotografi. Secepat mengunjungi pameran foto Agan akan melihatnya bahwa ada keindahan yang luar biasa dalam keacakan dan ketidaksempurnaan ditangkap di banyak dari mereka. Tentu saja, apa yang bergema dengan saya mungkin benar-benar berbeda dengan apa yang mempengaruhi orang lain.

7 Canary Wharf Pavement
E-M5 @ 16mm, ISO 200, 1/160, f/2.8
Seperti banyak fotografer Saya cenderung untuk berjalan-jalan melihat sesuatu dalam berbagai bentuk, mendekonstruksi gambar ke dalam bentuk dan unsur sederhana untuk membantu saya memutuskan apakah saya harus mengambil tembakan. Saya akan membayangkan tepi bingkai di sekeliling tempat kejadian dan memikirkan apa untuk pergi dan keluar. Tapi kemudian saya mengambil gambar hanya demi komposisi yang baik atau tidak agar tetap membuat saya benar-benar bergerak ?

8 Taxi Log Jam
E-M5 @ 15mm, ISO 200, 1/200, f/5.0
Bahkan ketika mengambil pendekatan analitis untuk Shoot foto ane, pengecekan proporsi, dan background, pilihan ane sering emosional, tanpa memandang seberapa baik komposisi foto nantinya. Ane selalu bilang kalimat 'ini ngga bener nih' atau 'kurang bagus' sebelum shoot foto ane.

9 Swanning in Slovakia
N8-00 @ 5.8984375mm, ISO 105, 4375/1000000, f/2.8
Semua subyek, dari fotografi jalanan hingga arsitektur dapat menimbulkan respons emosional. Seringkali ini hanyalah hasil dari peluang, misalnya, saat memotret satwa liar atau olahraga atau sesuatu bergerak. Tidak ada subjek lebih atau kurang layak daripada yang lain.

10 Alexanderplatz Berlin
NIKON D90 @ 11mm, ISO 200, 1/125, f/6.3
Ane lebih suka memotret dan mencetak cangkir kopi yang sedang mengepul untuk dimasukkan di dinding dapur seseorang daripada kartu pos bergambar di malam hari. Sementara yang terakhir mungkin terkesan, yang terlebih dahulu akan mempengaruhi suasana hati dan perilaku seseorang....

11 Carousel, South Bank
E-M5 @ 45mm, ISO 1250, 1/400, f/2.0
Dalam artikel sebelumnya saya sudah menekankan pentingnya visi komposisi yang baik atas kecanggihan perlengkapan kami. Dengan sering melakukan latihan mata maka komposisi menjadi instingtif. Agan belajar untuk melihat hal-hal sebagai gambar, dan sering tanpa sadar! Tapi satu saat juga mungkin tanpa ragu-ragu memiliki dorongan tidak tertambat aturan yang ketat dan menangkap sesuatu untuk hanya demi dorongan atau kenang-kenangan.

12 Dog Catcher Iceland
NIKON D90 @ 18mm, ISO 400, 10/3200, f/7.1
Ane minta maaf bahwa esai ini lebih filosofis daripada teknis. Pemikiran yang tidak memperdebatkan apa yang seni dan apa yang tidak. Yang sepenuhnya subjektif. Ane tidak mengklaim pekerjaan Ane adalah seni atau bahwa itu harus menimbulkan respon emosional. Dan Ane pasti tidak mencoba untuk alasan fotografi buruk saya (meskipun Agan mungkin dengan mudah berpendapat yang bertentangan dengan contoh-contoh ini!). Ini mengingatkan kita bahwa tidak semua yang kita menangkap harus cocok dengan batas yang telah ditentukan dengan ketepatan teknis dan juga harus begitu. Sementara ada nilai dalam belajar apa yang membuat citra yang baik, kadang-kadang Agan hanya harus melepaskan ilmu dan memotret dari hati.

13 Samba Montevideo
E-M5 @ 40mm, ISO 4000, 1/80, f/2.8

Warm Regards,

Sharif.

0 komentar:

Post a Comment

Untuk Berkomentar di Blog ini, silahkan berkomentar dengan rapi, pertanyaan baru sekaligus tertib, supaya enak dibaca oleh kita semua.. karena dengan pertanyaan baru akan dapat menambah pengetahuan kita akan hal-hal yang belum kita ketahui..


do not Spamming

 

2013 © Berkelana Ke Dunia Mikroskopik

Designed by | Irsah inDesigns Copyright © 2013